Sabtu, 27 April 2024

Aroma Klorofil

Aku yang tidur terlentang diatas hijaunya padang rumput yang terbentang

Bermandikan cahaya matahari di sekujur tubuhku

Penuh rasa hangat dan nyaman bagai dipelukan ibu saat menimangku dulu

Sambil menatap langit biru yang sebentar lagi akan ditutup mendung

Kupejamkan mata untuk merasakan tetesan air hujan pertama diantara sela-sela mata dan alisku

Biar kunikmati mendungku hari ini karena cerah akan segera kembali 

Membawa kehangatan dan kenyamanan yang telah dinanti


Minggu, 21 April 2024

Bulan yang Merindukan Malam

Setahun yang lalu kamu hadir dalam hidup ku,

Semua susah payah, sirna dengan tawa dan tangismu

Seribu kilo, mungkin kurang, jarak yang terbentang

Tak menyurutkan rasa ingin pulang

Untuk menggondong dan memelukmu, yang menjadi bahagiaku

Melihat tawamu saat kugendong dipundakku, hal terbaik yang membuat waktu terhenti sepersekian detik

Melihat jemari mungilmu yang kugenggam, hal terindah yang membuat dunia lebih berwarna

Mendengar suaramu memanggil bapak, hal paling menggembirakan seakan semesta sedang berada dipelukan

Bapak ibumu bahagia memilikimu, anakku

Dan Bali, Aku kembali

Baliku balimu, bali kita

Tempat berbagi cerita, canda tawa, juga nestapa

Tempat kembali, jiwa-jiwa yang berkelana pergi

Tempat terkasih, menunggu datangnya senang dan hilangnya sedih

Tempat terkenang, segala angan dan impian yang akan datang

Kamis, 14 April 2022

Kenihilan yang Ada

Yang kepunyaanku tapi bukan milikku

Yang olehku tapi bukan dariku

Yang sebagianku tapi bukan bagianku

Yang manfaatku tapi bukan kegunaanku

Yang kubawa dan yang kutinggal

Yang kugenggam dan yang kulepas

Yang kuambil dan yang kuberi

Yang kubuat dan yang kurusak

Manusia lahir tanpa apa-apa

Manusia mati tanpa apa

Aku hanya perantara

Minggu, 10 April 2022

Aku yang Dia

Bahagiaku bersama bahagianya

Sukaku dalam sukanya

Inginku menjadi inginnya

Pelukku juga peluknya

Sedihku jangan untuknya

Sakitku hanya untukku

Susahku diam diam saja

Aku yang tertawa berselimutkan dia

Dia yang kubilang cantik,

sebanding dengan semesta

Petak tanah menjadi sabana

Bilik kamar seperti samudra

Dibawah atap tak bercahaya,

kita merasakan dunia yang makin menua

Bercerita, tentang yang akan

Sebagian saling meluka, berwujud nestapa

Bagian lain saling merasa, berujung menjiwa


Syair dari Semesta

Syair mana yang lebih baik dari kata tuhan

Aku mencoba meniru tuhan

Menyusun syair indah

Tersusun ayat demi ayat

Namun begitu anehnya

Manusia lebih percaya manusia

Disaat tuhan sudah mencetak syair-Nya

Manusia lebih suka manusia

Disaat tuhan penuh kasih sayang

Aku manusia yang mencoba meniru tuhannya

Aku manusia yang ingin tau apa itu semesta

Aku manusia yang akrab dengan gelap

Senin, 21 Maret 2022

Mereka Yang Berlindung Dibalik Jaman

Dia yang menyayat bukan dengan sembilu

Dia yang terbunuh namun tetap hidup

Yang melabeli generasi, tapi untuk di diskriminasi

Miris, bagi mereka yang sudah ta punya gigi

Maksud hati ingin tinggi, tapi takut tersaingi

Pengecut yang hanya bisa bersembunyi dibalik dalih

Yang baik dimaknai menjadi buruk, nyatanya yang mereka tau hanya abu-abu

Ilmu dikira tinggi, padahal sebatas mata kaki

Bilang berpengalaman, tapi masih ta tau beda lapik dengan sandal 

Bilang berwawasan, tapi pandangan sebatas 5 kali 6 meter persegi

Lebih baik duduk diam saja, daripada mencoba bijak dengan pikiran pembajak

Ceramah sana sini, berlenggang cari panggung

Panggung ta dapat, birit senggol kanan kiri

Kasian sekali, para orang ta tau diri yang ta bisa unjuk gigi....